Ikan ini memiliki racun yang bisa menyebabkan kematian lho, seram ya? Padahal bentuknya cantik sekali!
Rhinopias frondose biasa dikenal sebagai Weed Fish merupakan ikan laut bentik yang berasal dari famili Scorpaenidae atau biasa disebut scorpionfishes family. Ikan ini panjangnya bisa mencapai 23 cm, warnanya bervariasi tergantung lingkungannya antara merah tua dan ungu sampai kuning dan lavender dan biasa ditemukan di daerah berbatu serta perairan kaya akan algae. Weedy scorpionfish ini tersebar di laut india dan laut pasifik bagian barat, dari afrika selatan sampai sampai kepulauan Caroline pada kedalaman 13 – 90 m. seperti kebanyakan scorpionfish lainnya, Rhinophias frondose makan dengan cara berburu dengan menggunakan kamuflase pada ikan dan invertebrate. Mereka jarang sekali berenang kebanyakan bergerak pada dasar laut dengan finsnya.
Orang Suku Laut desa Air Kelubi menyebutnya sebagai ikan lepu, karena ikan ini memiliki racun sengat. Racun sengat atau dapat disebut sebagai bise lepu ini memiliki bentuk cairan kental seperti getah yang berwarna biru. Bila terkena bise dapat menyebabkan rasa sakit, jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan meninggal dunia. Bise terletak pada duri tajam yang terdapat di sirip ikan. Penanganan jika terkena bise lepu dapat dilakukan dengan menghindari meminum air tawar dan melakukan metode pukau. Pukau merupakan metode pengobatan Orang Suku Laut yang memanfaatkan bahan – bahan alami lingkungan kemudian dikombinasikan dengan kekuatan mistis teknik pembiusan dengan mengucapkan mantra atau jampi dengan tujuan si penderita merasa tenang atau nyaman dengan menyebabkan kantuk dan tertidur. Orang yang terkena bise lepu kemudian akan tertidur dan terbebas dari rasa sakit hingga pengaruh bise lepu menghilang saat sadar kembali. Cara lain dapat digunakan untuk mengobati pengaruh bise lepu yaitu dengan menusukkan lidi yang telah dibakar sampai menjadi arang kemudian dicelupkan ke campuran “cuke getah” dan cabai rawit ke dalam lubang yang tersengat.
sumber :
Basuki, A. 2020. Identifikasi Pengetahuan Asli Masyarakat Orang Laut untuk Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan Pesisir., 7 (1): 4 – 12.
Fathiyah Prikasih Farasara (MDC XXVI)