Sebagai mahasiswa kelautan tentu saja PKL atau Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat ditunggu-tunggu PKL merupakan kegiatan kerja lapangan yang dilakukan di akhir semester 3.
Saya bersama teman-teman berkesempatan untuk melakukan PKL di Taman Nasional Bali Barat atau TNBB yang merupakan suatu kawasan konservasi yang ada di Kabupaten Buleleng Bali, dimana lokasinya ini persis berada di ujung Pulau Bali sehingga kami dapat melihat Pulau Jawa dari daerah pesisir. Untuk memasuki wilayah konservasi Taman Nasional Bali Barat terlebih dahulu kami harus melakukan pemaparan atau presentasi untuk mendapatkan simaksi atau surat izin masuk konservasi. Topik PKL yang saya pilih yaitu pengamatan Echinodermata di ekosistem padang lamun. Selama PKL saya melakukan pengambilan data di dua lokasi berbeda, yaitu Pantai Karang Sewu dan Teluk Brumbun.
Pantai Karang Sewu, Gilimanuk, pantai lokasi pertama yang terletak di dekat Dermaga Gilimanuk. Pantai ini memiliki kecerahan perairan yang kurang baik, dan disini saya menemukan kelimpahan bulu babi yang cukup banyak. Di pantai Karang Sewu tersebut kami menemukan cukup banyak ubur-ubur dan kerapatan lamun Enhalus acoroides yang cukup tinggi.
Lokasi kedua yaitu Teluk Brumbun, saya dan teman-teman harus menempuh jalan offroad selama satu jam 30 menit. Kami melakukan pengamatan selama 3 hari 4 malam, di sana saya menemukan keragaman biota laut yang lebih tinggi daripada lokasi pertama dengan keanekaragaman lamun yang juga lebih banyak. Di Teluk Brumbun kami dapat menemukan terumbu karang pada kedalaman 1 meter ketika pasang dan ketika surut terbukarang dapat dilihat secara langsung. Melihat banyaknya biota laut dengan keanekaragaman yang tinggi membuat saya sangat tertarik dan terpukau dengan keindahan bawah laut. Namun sayang, saya dan teman-teman saya menemukan dua bayi hiu mati selama pengamatan. Hal tersebut membuat saya ingin berkontribusi langsung pada kegiatan konservasi laut agar keanekaragaman laut tetap terjaga dan tetap terlindungi. Salah satunya yaitu dengan mengikuti komunitas MDC yang memiliki tagline scientific, education, dan conservation.
Yasmin Izzatunnisa (MDC XXVII)