Corallium Expedition is an annual event organized by the Marine Diving Club. This year marks the 24th edition of the Corallium Expedition conducted by Anggota Muda XXIX MDC.
Perjalanan Menuju Karimunjawa
Ekspedisi Corallium XXIV pada tanggal 29 Februari hingga 7 Maret 2024, dengan tema Konservasi Ekosistem Laut Tropis. Dalam persiapan yang berlangsung selama 6 bulan, anggota muda MDC XXIX, telah menyiapkan segala sesuatu untuk ekspedisi selama 8 hari ini. Sebelumnya, terdapat kegiatan pra-ekspedisi di Taman Tirto Agung dan di Kampus Undip, kemudian ada kegiatan ekspedisi berupa aksi sosialisasi, pemberian modul, pemasangan papan mading, pendataan kerapatan tutupan karang, kelimpahan ikan Karang, kelimpahan megabenthos, serta pendataan sosial masyarakat di Pulau Parang.
Pada Minggu, 25 Februari 2024, kami melaksanakan aksi di Taman Tirto Agung Semarang, kemudian pada Selasa, 27 Maret 2024, kami melanjutkan aksi kedua di FPIK Undip dan Jogging Track Undip. Kami dari MDC (Marine diving Club) Universitas Diponegoro mengadakan sebuah kegiatan yaitu Aksi Ekspedisi Corallium XXIV sebagai bagian dari persiapan ekspedisi. Aksi ini bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan tahunan MDC, yaitu Ekspedisi Corallium, serta untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya konservasi ekosistem mangrove, lamun, dan karang. Selain itu, kami juga memamerkan modul yang kami buat, yang berisi informasi terkait mangrove, lamun, dan karang, yang tersedia di stand kami.
Pada tanggal 29 Februari 2024, yang merupakan hari pelaksanaan Ekspedisi Corallium XXIV, acara pembukaan dimulai dengan sambutan dari ketua Ekspedisi Corallium XXIV, Muhammad Aufa Dzakwan (Cromileptes, Angmud MDC XXIX). Sambutan tersebut diikuti oleh kata-kata pembukaan dari ketua MDC, Alifalah Tridhia Cahyadi (MDC XXVII) serta Drs. Rudhi Pribadi, Ph.D. sebagai anggota kehormatan MDC dan Perwakilan senior oleh Budi Haryanto (MDC IV). kegiatan selanjutnya yaitu pemberian wejangan dari para senior, serta simulasi pendataan ikan dan karang sebagai langkah persiapan terakhir sebelum pelaksanaan pendataan di perairan Pulau Kembar, sebagai penutup kegiatan pada hari tersebut.
Pada hari berikutnya, kami memulai perjalanan menuju Pelabuhan Kartini Jepara dengan menggunakan bus, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan kapal KMP. Siginjai selama 6 jam untuk mencapai Karimunjawa. Setibanya di Karimunjawa, kami segera melakukan pemindahan logistik ke tempat penyeberangan untuk melanjutkan perjalanan ke penginapan di Pulau Parang. Perjalanan tersebut memakan waktu 2 jam, dan begitu sampai di sana, kami langsung menuju penginapan, yaitu rumah Bu Umi, untuk beristirahat dan menyiapkan diri untuk kegiatan di hari berikutnya.
Pembuatan Mading Bersama Siswa SMPN 2 Karimunjawa
Dengan semangat yang membara, kami menyambut pagi pertama di Pulau Parang dengan penuh antusiasme. Kami mengadakan sesi edukasi kepada siswa-siswi SMPN 02 Karimunjawa tentang pentingnya menjaga dan merawat ekosistem laut tropis, diikuti dengan praktek pembuatan kreasi mading oleh para siswa. Sebagai kenang-kenangan, kami meninggalkan sebuah mading beserta tiga modul yang berisi informasi mengenai Mangrove, Lamun, dan Karang. Selanjutnya, kami melanjutkan kegiatan dengan melakukan pendataan sosial ekonomi masyarakat dan nelayan di Pulau Parang. Kami terbagi menjadi beberapa tim dan tersebar sesuai dengan lokasi yang ditetapkan. Hari itu ditutup dengan perasaan antusiasme dari anggota muda MDC XXIX.
Pada hari berikutnya, kami mengikuti Latihan Perairan Terbuka di Pulau Kumbang yang dipimpin oleh Instruktur kami, Mas Budi Haryono (MDC IV). Latihan Perairan Terbuka yang kami ikuti tidak sebatas materi LPT sertifikasi selam pada umumnya, tetapi LPT dilakukan sembari melakukan simulasi pendataan untuk hari berikutnya. Simulasi pendataan ikan dan karang dilakukan sebagai tambahan kegiatan sertifikasi agar kami mendapat insight dan/atau skill untuk pendataan ekosistem terumbu karang sebenarnya, dengan begitu kami, Anggota Muda XXIX berkesempatan untuk mengimplementasikan pembelajaran survey, menjangkar, gelar transect, mendata, menggulung transect, serta menjadi tim sar yang sebelumnya sudah kami pelajari. Hari itu diakhiri dengan melanjutkan kegiatan Pendataan Sosial Ekonomi Masyarakat dan nelayan di Pulau Parang. Berdasarkan hasil sosec tersebut, kami mendapatkan bahwa kesadaran masyarakat Parang terhadap keberadaan ekosistem laut tropis sudah cukup baik secara umum. Namun, yang masih kurang dipahami adalah potensi pemanfaatan ekonomis dari ekosistem tersebut. Ini merupakan peluang yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Terkait dengan hal ini, sampah juga salah satu penyebab kerusakan ekosistem laut tropis, dimana sampah yang ada di pulau Parang didominasi oleh sampah kiriman yang bersifat musiman.
Pendataan Sosial Ekonomi
Kegiatan LPT
Puncak dari kegiatan ekspedisi pun tiba, yaitu pendataan ekosistem terumbu karang, ikan karang, dan megabenthos di perairan Pulau Kembar. Sebelum fajar menyingsing, kami sudah bersiap dengan peralatan dan melakukan pemanasan. Kami melakukan pendataan di 4 site pada Perairan Pulau Kembar yaitu, Timur, Selatan, Barat dan Utara yang mewakili keempat arah angin. Pembagian tugas kembali dilakukan, ada yang mengambil data karang, ikan, megabenthos dan parameter oseanografi (Kecepatan arus, Kecerahan, Suhu, pH, DO, dan Salinitas). Pendataan terumbu karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Transect Intersect (LIT), sementara ikan karang didata dengan menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC) dan megabenthos dengan metode Benthos Belt Transect (BBT). Kegiatan pendataan dilaksanakan selama dua hari, dan kami sangat bersemangat untuk melaksanakannya.
Pendataan Ekosistem Terumbu Karang
Pada hari ke-7, yang merupakan hari terakhir kami di Pulau Parang, kami menyiapkan diri untuk perjalanan menuju Pulau Karimunjawa. Di tengah perjalanan, kami melaksanakan kegiatan fun dive di Pulau Menjangan Kecil dengan Wreck Genting sebagai spot fun dive kami dan penutup kegiatan pada hari itu, kemudian langsung menuju penginapan di Pulau Karimunjawa. Keesokan harinya, pada hari ke-8, kami kembali pulang menuju Semarang.
Fun Dive
Dengan berakhirnya Ekspedisi Corallium XXIV, segala hal yang telah kami persiapkan selama 6 bulan terbayarkan dengan 8 hari yang penuh dengan pengalaman dan ilmu yang berharga. Kami, anggota muda MDC XXIX, ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran dan suksesnya ekspedisi ini.
Waspada Dira Anuraga!
Muhammad Aufa Dzakwan – Cromileptes (Angmud MDC XXIX)