Paradive Certification adalah program sertifikasi selam terbuka bagi masyarakat umum, yang diselenggarakan oleh Marine Diving Club Undip.
Kegiatan Paradive Certification 2023 di Pulau Bali
Tiap tahun, Marine Diving Club (MDC) mengadakan kegiatan sertifikasi selam untuk mendukung mahasiswa dan masyarakat umum yang berminat memperoleh sertifikasi selam. Tingkatan sertifikasi yang ditawarkan mencakup SSI Open Water dan SSI Advance Adventure. Bali, yang sering dijuluki sebagai “Pulau Surga” (Paradise Island) karena keindahan alamnya, menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan sertifikasi ini pada bulan November 2023 tahun lalu. Dengan moto “Discover Paradise, Let’s Dive In“, jargon ini mengajak peserta untuk menjelajahi keindahan bawah laut di perairan Bali melalui kegiatan menyelam. Julukan tersebut sudah dikenal luas, dan penggunaan frasa “Discover Paradise” menjadi daya tarik utama untuk mendorong orang untuk mengeksplorasi keindahan surga di bawah laut Bali melalui aktivitas menyelam.
Kegiatan Paradive Certification 2023 di Pulau Bali
Bulan November 2023 tahun lalu, MDC mengadakan kembali sertifikasi selam ini dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang dan panitia sebanyak 8 orang. Peserta sertifikasi kali ini mencakup dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa Ilmu Kelautan dan Oseanografi Undip, Dosen Undip, dan juga masyarakat umum. Sebelum pelaksanaan sertifikasi di Bali pada tanggal 12 – 16 November 2023, terlebih dahulu dilakukan kegiatan pra-sertifikasi, yaitu PAP (Pendidikan Akademis Penyelaman) pada tanggal 8 November 2023 yang mana peserta diberikan materi dasar mengenai selam, seperti peralatan dan teknik-tekniknya. Selanjutnya, setelah PAP, dilaksanakan kegiatan LKK (Latihan Keterampilan Kolam) dari tanggal 8 hingga 10 November 2023. Melalui LKK, peserta dilatih mengenai keterampilan dasar selam menggunakan peralatan scuba, termasuk setting alat dan praktek langsung dari keterampilan yang telah dipelajari pada PAP.
Latihan Keterampilan Kolam sebelum diving di laut
Peserta berangkat dari Semarang pada tanggal 12 November, berkumpul di Basecamp MDC pada pagi hari sekitar pukul 7, dan melanjutkan perjalanan ke Bali menggunakan bus. Meskipun perjalanan ke Bali cukup panjang karena terhalang macet, kami berhasil tiba di Pulau Bali sekitar pukul 04.00 pagi pada tanggal 13 November. Pada hari tersebut, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi wisata. Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Sangeh Monkey Forest, di mana kami dapat melihat pura yang dikelilingi oleh banyak monyet. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Wisata Penglipuran Bali, yang terkenal sebagai salah satu desa adat Bali yang paling terkenal dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan budaya dan kehidupan khas desa tradisional Bali. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke arah utara Bali menuju Tulamben, tempat penginapan kami dan lokasi sertifikasi penyelaman. Kami tiba di penginapan pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIT. Kemudian, peserta beristirahat untuk mempersiapkan diri menjalani kegiatan penyelaman pertama keesokan harinya.
Berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran Bali
Pada tanggal 14 November, peserta Paradive Certification melakukan penyelaman pertama dan kedua di Tulamben Coral Garden Dive Spot. Penyelaman pertama dilaksanakan pada pagi hari, di mana peserta sertifikasi Open Water mencoba untuk pertama kalinya menyelam di laut lepas. Selanjutnya peserta istirahat, dan dilanjutkan dengan penyelaman kedua pada siang hari. Di spot penyelaman ini, terdapat beberapa patung yang diletakkan di dasar laut. Coral Garden, yang terletak di antara situs menyelam Liberty Wreck dan Drop-Off, merupakan terumbu dangkal yang penuh dengan kehidupan laut yang beragam dan berwarna-warni. Terumbu karang ini membentang sepanjang sekitar 150 meter sepanjang pantai Teluk Tulamben, di atas pasir hitam, dan didominasi biota laut seperti karang meja, anemon, dan spons. Salah satu hal unik dari Coral Garden adalah keberadaan patung-patung Bali yang tenggelam, termasuk patung Buddha dan dewa Hindu, yang berfungsi sebagai terumbu buatan dan menarik berbagai organisme laut. Kedalaman yang cukup dangkal menjadikan Coral Garden sebagai lokasi yang ideal bagi penyelam pemula untuk berlatih keterampilan mereka, dan juga sebagai situs yang menarik untuk snorkeling.
Diving di Coral Garden, Tulamben
Malam harinya, peserta SSI Advance Adventure bersama dengan panitia Paradive Certification melakukan night dive di USAT Liberty Shipwreck, yang merupakan bagian dari rangkaian keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta yang mengambil sertifikasi Advance Adventurer SSI.
Night dive
Keesokan harinya, tanggal 15 November, penyelaman dilanjutkan di spot yang sama dengan night dive sebelumnya, yaitu USAT Liberty Shipwreck, yang merupakan salah satu lokasi diving terkenal di Bali. USAT Liberty Shipwreck di Tulamben adalah reruntuhan megah kapal kargo Perang Dunia II AS sepanjang 120 meter, terletak hanya 50 meter dari pantai. Kapal ini ditabrak oleh torpedo kapal selam Jepang pada 11 Januari 1942 saat membawa karet dan bagian kereta api dari Australia ke Filipina. Setelah mengalami kerusakan parah, kaptennya menjalankan kapal ke pantai Tulamben. Spot dive ini dikenal karena keberadaannya yang dipenuhi dengan pertumbuhan hewan terlindung dan dihuni oleh sekitar 400 spesies ikan karang. Terkadang, situs ini juga dikunjungi oleh spesies pelagis besar seperti penyu dan hiu.
Diving di USAT Liberty Shipwreck
Kemudian, menjelang sore, kami pulang dari Bali menggunakan bus yang sama dengan saat keberangkatan. Tanpa melupakan pengalaman kami di Bali, kami membeli oleh-oleh khas Bali di Krisna Singaraja sambil menikmati makan malam. Tiba di Semarang keesokan paginya, pada tanggal 16 November. Perjalanan Paradive Certification 2023 telah menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para peserta, membawa mereka menjelajahi keindahan bawah laut Bali dan mengukir kenangan yang mendalam. Melalui sertifikasi selam ini, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga menggali keindahan alam yang masih tersembunyi di dalam lautan. Semoga pengalaman ini tidak hanya menjadi titik awal petualangan baru, tetapi juga menjadi inspirasi untuk menjaga dan melindungi keanekaragaman hayati laut bagi generasi mendatang.
Waspada Dira Anuraga!!
Yudha Hernawan (MDC XXVII)