Ekspedisi Corallium merupakan ekspedisi tahunan yang diselenggarakan Marine Diving Club. Tahun ini menjadi kali ke-23 Ekspedisi Corallium dilaksanakan oleh MDC.
Ekspedisi Corallium XXIII dilakukan di Pulau Seruni dan Pulau Genting pada tanggal 25 Februari – 3 Maret 2023 dengan mengangkat tema pengolahan perikanan. 5 bulan lamanya kami, anggota muda MDC 28, mempersiapkan ekspedisi yang diselenggarakan selama 7 hari ini. Kami melakukan kegiatan aksi sebagai kegiatan pra-ekspedisidi kampus dan car free day Pleburan, kemudian ada kegiatan ekspedisi berupa aksi sosialisasi sustainable fisheries, pelatihan pengolahan perikanan, pemasangan papan informasi, pendataan kerapatan terumbu karang, kelimpahan ikan terumbu, kelimpahan megabenthos, serta pendataan sosial ekonomi nelayan di Pulau Genting.
Anggota Muda MDC 28 yang Melaksanakan Ekspedisi Corallium XXIII
Rabu, 30 Oktober 2022 kami melakukan aksi yang bertempat di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip dan Student Center (SC) Undip, lalu pada hari Minggu, 11 Desember 2022 kami mengadakan aksi hari kedua di car free day Pleburan. Kami dari MDC (Marine Diving Club) Universitas Diponegoro mengadakan sebuah kegiatan yaitu Aksi Ekspedisi Corallium XXIII sebagai kegiatan pra-ekspedisi. Aksi sendiri merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan tahunan MDC yaitu Ekspedisi Corallium, selain itu dalam aksi ini kami juga menyampaikan hal yang berhubungan dengan tema yang kami angkat, yaitu tentang pentingnya sustainable fisheries , dampak overfishing, bycatch, polusi, dan kerusakan habitat terhadap sustainable fisheries. Kami juga menyajikan inovasi makanan hasil pengolahan ikan berupa abon dari ikan tongkol yang dapat dicoba di stand. Jumlah orang yang kami data dan kami kami lakukan sosialisasi di kedua tempat ini berjumlah 284 orang dari target kami yang hanya 180 orang.
Aksi Ekspedisi Corallium XXIII
Tibalah di tanggal 25 Februari 2023 yaitu Hari H Ekspedisi Corallium XXIII, pembukaan diisi sambutan oleh ketua Ekspedisi Corallium XXIII yaitu Nandana Nararya Widyatna (Hemigymnus, Angmud MDC XXVIII) diikuti oleh ketua MDC yaitu Althafa Rayhan Setiadi (MDC XXVIII) serta wakil dekan 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro yaitu Pak Agus Trianto, S.T., M.Sc, Ph.D. (MDC I ). Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian wejangan dari senior. Terdapat pula kegiatan simulasi pendataan ikan dan karang sebagai pemantapan terakhir sebelum kegiatan pendataan di perairan Pulau Seruni nantinya sebagai penutup kegiatan di hari itu.
Pembukaan di Basecamp MDC
Keesokan harinya, kami memulai perjalanan kami dengan berangkat menuju pelabuhan Tanjung Mas Semarang menggunakan bus yang dilanjutkan dengan kapal Pelni ke pelabuhan Legon Bajak, Karimunjawa selama 7 jam. Kami pun menginjakkan kaki di Karimunjawa untuk pertama kalinya. Sesaat setelah sampai, kami membagi tim menjadi 2, tim 1 tinggal di Kemujan untuk melakukan beberapa tugas, sedangkan tim 2 langsung menuju Pulau Genting untuk melakukan rangkaian kegiatan aksi. Perjalanan ke Pulau Genting memakan waktu sekitar 2 jam menggunakan sopek. Namun, karena faktor cuaca dan gelombang yang buruk, perjalanan menjadi lebih lama dan sesampainya disana hari sudah malam. Kami bergegas menuju penginapan yaitu rumah kamituo Pulau Genting, Pak Mul yadi, untuk melakukan persiapan aksi keesokan harinya, seperti sowan, gidang (mengajak warga untuk kegiatan aksi keesokan harinya), dan persiapan untuk aksi. Selepas itu, kami istirahat untuk mengisi tenaga guna keesokan harinya.
Peresmian papan informasi sustainable fisheries di Pulau Genting
Semangat ekspedisi kami sangat tinggi untuk menyambut pagi pertama di Pulau Genting. Kami kembali membagi menjadi beberapa tim untuk mempersiapkan aksi, tim 1 memulai hari dengan mempersiapkan papan informasi yang akan dipasang di depan rumah Pak Mul, Tim 2 mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak abon ikan, sedangkan tim 3 memulainya dengan kegiatan pendataan sosial ekonomi nelayan di Pulau Genting . Tujuan kami melakukan pendataan sosial ekonomi nelayan di Pulau Genting yaitu untuk mengetahui keadaan ekonomi dan aktivitas nelayan di Pulau Genting. Target pendataan sosial ekonomi kami adalah 14 responden nelayan. Berdasarkan target tersebut, kami berhasil memperoleh 17 responden. Sekitar jam 09.00 WIB, kami memulai kegiatan aksi dengan warga Pulau Genting di balai desa. Kami melakukan kegiatan aksi di Pulau Genting sebagai bentuk pengabdian masyarakat dengan berbagi wawasan mengenai inovasi pengolahan hasil perikanan. Hasil perikanan berupa ikan tongkol, yang merupakan komoditas utama di Pulau Genting, diolah menjadi abon ikan yang lezat dan nikmat. Kegiatan dimulai dengan sambutan, lalu dilanjutkan dengan pengenalan MDC dan penyuluhan tentang sustainable fisheries, serta yang terakhir melakukan pelatihan pengolahan ikan yaitu abon ikan tongkol. Kami menutup rangkaian kegiatan di Pulau Genting dengan peresmian papan informasi di depan rumah Pak Mul. Papan informasi tersebut berisi tentang materi sustainable fisheries dan tata cara pengolahan abon ikan tongkol yang sudah disampaikan saat pelatihan tadi. Selesai sudah rangkaian kegiatan kami di Pulau Genting, kami kembali ke Pulau Kemujan untuk persiapan kegiatan esok harinya.
Kami melakukan Latihan Perairan Terbuka di Pulau Sambangan saat perjalanan ke Pulau Kemujan. Kegiatan LPT ini dibimbing oleh instruktur kami yaitu Mas Budi Haryono (MDC IV). Hari itu ditutup dengan bertukar cerita saat berkegiatan di Pulau Genting ketika perjalanan pulang ke penginapan Mas Aris di Kemujan.
Survei Sosial Ekonomi Nelayan Pulau Genting
Pelatihan Pembuatan Abon Ikan Tongkol
Latihan Perairan Terbuka
Puncak dari kegiatan ekspedisi pun tiba yaitu pendataan kepadatan terumbu karang, kelimpahan ikan karang dan megabenthos di Perairan Pulau Seruni. Pagi hari kami sudah mempersiapkan alat dan pemanasan. Kami melakukan pendataan di 4 site pada Perairan Pulau Seruni yaitu Timur, Selatan, Barat dan Utara yang mewakili 4 mata arah angin. Pembagian tugas kembali dilakukan, ada yang mengambil data karang, ikan, megabenthos dan parameter oseanografi. Hari ke-4 dan ke-5 seharusnya merupakan puncak kegiatan Ekspedisi Corallium yaitu pendataan namun karena cuaca dan gelombang yang buruk maka kegiatan pendataan ekosistem terumbu karang di Perairan Pulau Seruni ditukar menjadi hari ke-5 dan ke-6. Maka dari itu untuk h-4 kami melakukan kegiatan fun dive dan simulasi pendataan di Pulau Tengah.
Penggelaran Transek
Pendataan Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Seruni
Hari ke-7 seharusnya menjadi hari kepulangan kami tetapi alam berkata lain, hujan deras dan gelombang tinggi membuat kapal ASDP Siginjai tidak berlayar dan membuat kami harus menunggu hingga 2 hari di Karimunjawa namun , 2 hari tersebut tidak kami sia-siakan begitu saja. Hari ke-7 kami lakukan simulasi pendataan kembali untuk memantapkan skill pendataan kami. Hari ke-8 kami gunakan untuk kegiatan bersih-bersih lingkungan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan, kami mengadakan CCU (Coastal Clean Up) di sekitar wilayah alun-alun Karimunjawa. Puji syukur pada hari terakhir cuaca mendukung dan kami bisa pulang ke Semarang dengan menggunakan kapal ASDP Siginjai.
Berakhir sudah kegiatan Ekspedisi Corallium XXIII. Segala hal yang telah kami persiapkan selama 5 bulan terbayarkan sudah dengan 9 hari yang penuh dengan pengalaman dan ilmu yang berharga. Kami, anggota muda MDC XXVIII, mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah terlibat membantu terlaksananya kegiatan ekspedisi ini.
Kreasikan Olahan Ikan, Dari Laut Yang Rupawan
WASPADA DIRA ANURAGA!
Nandana Nararya Widyatna – (Angmud MDC XXVIII)
Selamat untuk teman2 MDC atas terselenggaranya Ekapedisi Corallium MDC XXIII.
Salam
Kafe Penyelaman
Terima kasih banyak mas Andreas!