Indonesia merupakan negara dengan potensi kelautan terbesar di dunia. Kerusakan ekosistem pesisir rentan terjadi akibat aktivitas antropogenik, salah satunya pencemaran sampah. Pencemaran sampah tergolong sebagai pencemaran buatan yang mengancam daerah pesisir dan mengganggu rantai makanan di perairan. Penggunaan plastik ketika belanja dan peningkatan penggunaan APD selama masa pandemi menambah isu pencemaran sampah. Diperkirakan 8 juta ton plastik terbuang ke laut setiap tahunnya dan seperti yang kita ketahui, waktu penguraian plastik di perairan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Isu tentang sampah dan lingkungan ini menjadi salah satu perhatian Marine Diving Club Universitas Diponegoro karena bergerak di bidang penyelaman saintifik selama 30 tahun. Oleh karena itu, dalam Festival Kaum Muda untuk Iklim dan Kemanusiaan, MDC UNDIP bekerjasama dengan TeensGoGreen.id untuk mewujudkan acara Marine Sharing dengan mengundang pembicara-pembicara perempuan muda dari berbagai bidang.
Acara hari pertama dibuka oleh Kak Safira dari Seangle Semarang dengan topik “Sampah dan Dampaknya pada Pesisir”. Seperti yang kita ketahui sampah plastik sangat susah diuraikan oleh alam sehingga salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi isu sampah adalah dengan menerapkan 5R of waste management, yaitu rethink, refuse, reduce, reuse, dan recycle. Kita sebagai generasi muda perlu mulai meningkatkan awareness terhadap pencemaran perairan yang terjadi dan mengembangkan mindset untuk mengurangi penggunaan plastik. Salah satu gerakan yang mulai banyak diadopsi oleh masyarakat adalah membawa tas belanja / perlengkapan makan sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Lalu pada hari kedua materi “Coastal Clean Up dan Respon Masyarakat” disampaikan oleh Kak Ainnin dari World Clean Up Day Semarang. WCU ini adalah aksi pengambilan sampah serentak di seluruh Indonesi. Tiga kampanye utama dari WCD adalah coastal cleanup, pemilahan sampah dari rumah, dan juga digital cleanup dimana ketiga kampanye ini menitikberatkan pada aksi dan edukasi. Coastal cleanup dan pembersihan/pemilahan sampah pada umumnya mengikuti konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Keterlibatan pemerintah sangatlah penting dan sangat diharapkan dalam kampanye guna mewujudkan Indonesia yang bersih.
Last but not least, kita telah berbicara bagaimana dampak sampah memengaruhi kehidupan masyarakat, tapi apa sih yang bisa kita lakukan walaupun tidak bersinggungan langsung dengan daerah pesisir? Yap betul! Zero Waste Dimulai dari Kamu, bukan orang lain. Selama buddies menggerakkan diri untuk hidup zero waste seperti yang dipaparkan oleh Kak Ratri dari co-founder Bulkstore Vert Terre Jogja, buddies telah berkontribusi pada lingkungan loh!
Menarik sekali bukan Marine Sharing tahun ini? Kira-kira Marine Sharing tahun depan bahas apa lagi ya buddies? Sambil menunggu, yuk simak rekaman webinar Marine Sharing kemarin di YouTube MDC !
Terimakasih kepada seluruh panitia, peserta dan pemateri yang antusias dalam kegiatan Marine Sharing 2021, sampai bertemu lagi tahun depan!
Waspada dira Anuraga!